Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2024

Benih yang tertanam

 Di antara riuh dedaunan hijau, Terselip sekuntum bunga, lembut dan baru. Begitulah dirimu, hadir dalam hatiku, Menyentuh kalbuku, dengan senyum yang merdu.   Mata yang berbinar, bagai bintang di malam, Menuntun langkahku, ke arah impian yang diam. Suara yang merdu, bagai alunan melodi, Menyentuh jiwaku, dengan penuh kasih sayang.   Rasa ini tumbuh, bagai benih yang tertanam, Menyirami hatiku, dengan cinta yang tak terlupakan. Kau bagai mentari, menerangi hariku, Menghilangkan bayang, dengan kasih sayangmu.   Namun aku takut, bila rasa ini tak terbalas, Menyisakan luka, yang tak terobati selamanya. Kuharap kau merasakan, apa yang kurasakan, Cinta yang tulus, hanya untukmu, selamanya.

Ikatan yang tak ternilai

 Pertemanan, sebuah ikatan tak ternilai, Yang mewarnai hidup, dengan tawa dan air mata. Seperti pelangi, warna-warni dan indah, Menyatu dalam kasih, tak terpisahkan oleh waktu.   Di antara kita, terjalin benang tak kasat mata, Yang mengikat hati, dalam ikatan persahabatan. Dari canda tawa, hingga tangis pilu, Kita saling berbagi, dalam suka dan duka.   Rahasia tersimpan rapat, tak terbongkar oleh siapa pun, Hanya kita yang tahu, isi hati yang terdalam. Dukungan dan semangat, mengalir tanpa henti, Menjadi kekuatan, saat kita terjatuh dan terpuruk.   Pertemanan, bagaikan oase di padang pasir, Menyegarkan jiwa, saat hati terasa gersang. Seperti bintang di langit malam, Menuntun kita, dalam gelapnya kehidupan.   Pertemanan, sebuah anugerah tak ternilai, Yang tak tergantikan oleh apapun di dunia. Semoga ikatan ini, tetap terjaga selamanya, Menjadi pelita, yang menerangi jalan hidup kita.

Rasa Yang Tak Pernah Pudar

 Tiap hari, senyummu s'lalu terpancar Seolah tak kenal lelah, menyapa selalu Ku lihatmu dari kejauhan, dengan rasa tak menentu Hatiku berdebar, saat kau pandangku    Lama kau dekati, dengan perhatian yang tulus Aku hanya diam, tak berani tuk mendekat Namun kini, rasa itu mulai bersemi Di taman hatiku, kau telah menanam benih   Senyummu yang manis, kini terasa istimewa Kata-katamu yang lembut, kini begitu berarti Tak terasa, aku mulai terpesona Oleh ketulusanmu, yang tak pernah terhenti   Mungkin ini terlambat, untukku sadari Rasa yang kau tanam, kini berbuah manis Aku tak ingin, kehilangan kesempatan ini Untuk dapat mengenalmu lebih dekat   Semoga kau tak lelah, menungguku disini Aku akan belajar, untuk menerimamu sepenuh hati Karena di matamu, ku lihat sebuah mimpi